Sudah lama tidak menulis dan berkontemplasi diri.
Singkatnya begini, sudah satu bulan lebih aku memasuki usia baru : 26 tahun. Di usia 26 ini, ternyata pencarianku untuk menemukan diri belum juga usai. Untuk bisa bersepakat dengan orang lain adalah satu hal, tapi bersepakat dengan diri? itu hal lain.
Aku mencari dan terus mencari, tempat untuk menancap kuat dan merambat. Mencari akarku, untuk tumbuh atas kesadaran pikirku sendiri. Menjadi pribadi yang ajeg tapi tetap membumi.
Tidak ingin membandingkan diri dengan orang lain, aku mengamini bahwa pendewasaan adalah konsep yang sulit ku cerna. Aku ingat sebuah tulisan milik Rara Sekar, dewasa baginya sekedar lebih mengerti. Hal-hal yang tak semestinya kita besar-besarkan akan kita perlakukan semestinya, kita terima seperti apa-adanya.
To be able to see life as it is
Aku menyadari aku adalah jenis manusia yang kurang nyaman terhadap kejutan. Ketika menonton film, drama, membaca buku aku akan mencari tahu ending atau sinopsisnya terlebih dahulu. Singkatnya, aku tidak suka berada dalam situasi yang tidak bisa ku kendalikan.
Tapi nyatanya hidup tidak demikian, Nyatanya hidup penuh dengan ketidakpastian yang membawa kita pada ketidak-nyamanan, kejenuhan dan rasa sakit. Maka dewasa bagiku adalah berdamai dan berjalan bersama atas ketidakpastian yang disodorkan hidup padaku.
Masyeta, 03 September 2022.
----
Komentar
Posting Komentar